Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Follow Budayakan membaca sebelum bertanya, malu bertanya sesat di jalan

X 3.7 (B) Perairan Laut


Laut adalah sekumpulan air yang sangat luas di permukaan bumi yang memisahkan atau menghubungkan suatu benua atau pulau dengan benua atau pulau lainnya. Laut yang sangat luas disebut samudera. Jadi, dapat dikatakan bahwa laut merupakan bagian dari samudera. Terdapat empat Samudra yang menutupi planet Bumi, yaitu Pasifik (179,7 juta km2), Atlantik (93,4 juta km2), Hindia (74,9 juta km2), dan Arktik (13,1 juta km2).

Perairan laut merupakan massa air asin dengan kadar garam cukup tinggi (rata-rata 3,45%). Lautan di bumi memiliki luas kira-kira 361.000.000 km2. Jadi lebih dari 70% luas permukaan bumi dengan kedalaman rata-rata 3.730 m. Ilmu yang mempelajari laut atau lautan disebut Oceanografi. Objek yang dipelajarinya, adalah mengenai keadaan fisik airnya, gerakannya, kedalamannya, kualitas airnya, pasang naik, pasang surut, dan lain-lain.

1. Klasifikasi Laut

a. Berdasarkan proses terjadinya

1) Laut Transgresi adalah laut yang terjadi karena genangan air laut terhadap daratan akibat kenaikan tinggi permukaan air laut yang mencapai kurang lebih 70 m pada zaman es. Inilah yang menyebabkan dataran rendah di Indonesia timur danbarat tergenang air laut dan sekarang menjadi laut dangkal. Contoh: Laut Jawa, Selat Sunda, Selat Karimata, Laut Cina Selatan, dan Laut Arafuru.

2) Laut Ingresi adalah laut yang terjadi karena dasar laut mengalami gerak menurun, dapat berupa palung laut atau lubuk laut. Contoh: Laut Banda, Laut Flores, Laut Sulawesi dan Laut Maluku.

3) Laut Regresi, yaitu laut yang menyempit pada waktu zaman es, terjadi penurunan permukaan air laut. Dangkalan Sunda dan dangkalan Sahul pada zaman glasial merupakan daratan. Dangkalan Sunda merupakan bagian dari Benua Asia, sedangkan dangkalan Sahul merupakan bagian dari Benua Australia. Pada waktu air surut ada bagian dari laut yang masih merupakan laut karena dalamnya, laut inilah yang dinamakan laut regresi. Contohnya Laut Banda dan Selat Makassar.

b. Berdasarkan letaknya

1) Laut Tepi (sub/ocean), adalah laut yang letaknya di tepi benua dan terpisah dengan lautan oleh adanya deretan pulau. Contohnya, Laut Jepang dan Laut Cina Selatan.

2) Laut Pertengahan (middle sea) adalah laut yang terletak di antara benua, contohnya Laut Tengah.

3) Laut Pedalaman (inland sea) adalah laut yang terletak di tengah-tengah benua (daratan). Contohnya, Laut Hitam dan Laut Kaspia.

c. Berdasarkan kedalamannya

Tingkat-tingkat kedalaman dasar laut adalah sebagai berikut.

1). Zona Litoral (pesisir), yaitu daerah pantai yang terletak di antara garis pasang naik dan pasang surut.

2). Zona Neritik (laut dangkal), dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Bagian dasar laut sampai kedalaman 200 m.

b) Sinar matahari masih tembus ke dasar laut.

c) Pada zona ini banyak binatang dan tumbuhan laut sehingga zona ini penting artinya bagi kehidupan manusia.

d) Zona ini meliputi Landas Kontinen Sunda, seperti Laut Jawa, Laut Natuna, Selat Karimata, Selat Malaka, dan Landas Kontinen Sahul yaitu Laut Arafuru.

3). Zona Batial (wilayah laut dalam), dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Kedalamannya antara 200–2000 m.

b) Sinar matahari sudah tidak tembus sampai ke dasar laut, karena itu tumbuh-tumbuhan laut jumlahnya terbatas demikian juga binatang-binatang lautnya.

4) Zona Abissal (wilayah laut sangat dalam), dengan ketentuan sebagai berikut.

a) Kedalamannya antara 2000–5000 m.

b) Tekanan airnya sangat besar.

c) Suhu sangat rendah.

d) Tidak terdapat tumbuhan laut.

e) Binatang laut sangat terbatas.

5) Zona Hadal (wilayah laut yang paling dalam > 6000 m).


2. Relief dasar laut

a. Paparan Benua (Continental Shelf)

b. Lereng Samudra (Continental Slope)

c. Dasar Samudra (Ocean Floor)

d. The Deep adalah cekungan-cekungan yang sangat dalam di dasar samudra. Pada umumnya, topografi the deep adalah berupa lubuk (basin) dan palung (trench dan trough). Lubuk laut / Bekken / Basin bentukan dasar samudra berupa cekungan yang relatif hampir bulat, yang terjadi akibat pemerosotan muka Bumi karena adanya tenaga endogen. Palung adalah bentukan dasar samudra yang bentuknya menyerupai parit memanjang dan sangat dalam. Sebagian besar palung laut terletak pada pertemuan lempeng samudra dan benua (subduction zone).

e. Ambang adalah relief dasar laut berupa punggungan (bukit) yang memisahkan dua wilayah laut dangkal.

f. Pematang tengah samudra (Mid Oceanic Ridge) adalah jalur punggungan yang bentuknya memanjang di sepanjang zone pemisahan dua buah lempeng samudra (zone divergensi).

g. Submarine canyon adalah alur-alur ngarai yang terletak di kawasan paparan benua, yang dahulunya diperkirakan merupakan lembah sungai paparan tersebut masih berupa kawasan darat.

h.Gunung Laut, adalah gunung yang dasarnya di dasar laut, baik yang puncaknya menjulang di atas permukaan laut atau tidak.

i. Guyot merupakan bekas gunung api yang puncaknya datar dan tenggelam karena tererosi.

j. Atol adalah pulau karang di laut yang bentuknya menyerupai cincin yang besar.

3. Gerakan Air Laut

a. Gelombang Laut

Gelombang laut dapat didefinisikan sebagai suatu proses turun naiknya molekul-molekul air laut, membentuk puncak, dan lembah. Secara umum, gerak gelombang laut terbentuk karena adanya pengaruh angin, terutama berhubungan dengan hal-hal berikut.

1) Kecepatan angin, semakin cepat angin berhembus gelombang makin tinggi, sebaliknya semakin lambat angina berhembus gelombang makin rendah.

2) Lamanya angin bertiup, semakin lama angin bertiup gelombang makin tinggi.

3) Fetch, yaitu daerah yang terkena pengaruh gerakan angin. Semakin luas fetch, gelombang yang terbentuk memiliki panjang gelombang lebih besar

4) Perbedaan kerapatan air laut dan udara. Gelombang laut dapat terjadi akibat bersentuhannya molekul air laut dan molekul udara yang berbeda kerapatannya.

5) Kedalaman laut. Adanya perubahan kedalaman dasar laut tiba-tiba dari dalam menjadi dangkal kea rah pantai mengakibatkan bagian bawah gelombang tertahan oleh dinding dasar laut. Benturan gelombang laut dengan dinding dasar laut ini mengakibatkan terbentuknya gerak ombak membalik yang menimbulkan pecahan gelombang yang dikenal dengan istilah Breaking Waves atau Breakers

6) Aktivitas Endogenik. Aktivitas endogenik terjadi di dasar laut berupa kegiatan gunung api atau gempa tektonik dapat menyebabkan terjadinya gelombang pasang secara tiba-tiba dengan gelombang yang jauh tinggi disbanding dengan gelombang normal.

Berdasarkan gerakannya gelombang laut dapat dibedakan atas dua macam, yaitu sebagai berikut.

a. Gelombang yang tidak bergerak ke arah horizontal (mendatar)

b. Gelombang yang airnya bergerak maju



b. Arus Laut

Arus laut adalah gerakan massa air laut dari suatu wilayah ke wilayah lainnya. Gerakan massa air laut ini dapat secara mendatar berupa arus permukaan dan arus dasar, ataupun secara vertikal, dari lapisan bawah ke atas atau sebaliknya.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya arus laut antara lain sebagai berikut.

1) Gerakan angin yang arahnya tetap sepanjang tahun, seperti:

a) Angin Passat

b) Angin Barat

2) Perbedaan tinggi permukaan air laut.

Arus yang terjadi akibat per bedaan tinggi permukaan laut dinamakan arus kompensasi atau arus pengisi. Arus kompensasi dibedakan menjadi dua, yaitu :

a) Arus kompensasi mendatar, seperti arus anti khatulistiwa di Samudra Pasifik dan Atlantik, arus Oyashio di Jepang dan arus Labrador di pantai timur Kanada.

b) Arus kompensasi vertikal atau tegak, seperti arus Kalifornia di Pantai Barat Amerika Serikat, arus Benguella di pantai barat Afrika Selatan, arus Canari di pantai barat Afrika Utara, dan arus Australia Barat.

3) Adanya rintangan pulau atau benua, mengakibatkan arus laut berbelok mengikuti garis pantai pulau atau benua tersebut. Contoh: arus Brasil, arus Mexico, dan arus Agulhas.

4) Perbedaan suhu dan salinitas (kadar garam) air laut. Arus laut yang diakibatkan oleh perbedaan suhu dan kadar garam dinamakan arus thermohalin.

Arus yang terdapat di Indonesia, sebagai berikut :

1) Arus laut angin muson, arus yang terjadi karena pengaruh angina musim yang tiap setengah tahun sekali berganti arah.

2) Arus pengisi tegak atau konveksi, yang terjadi akibat adanya perbedaan suhu dasar dan permukaan air laut.

3) Arus pasang surut, yang terjadi karena pengaruh adanya pasang naik dan pasang surut air laut di samudra-samudra sekitar Indonesia.


c. Pasang Naik dan Pasang Surut

Pasang naik dan pasang surut air laut adalah naik dan turunnya air laut secara beraturan waktunya (periodik), yaitu pada periode 24 jam 50 menit. Di setiap tempat di bumi mengalami dua kali pasang naik dan dua kali pasang surut. Penyebab utama dari gejala alam ini adalah adanya gaya tarik (gravitasi) bulan dan matahari terhadap Bumi, namun yang lebih terasa pengaruhnya adalah gravitasi bulan karena jarak matahari dan Bumi sangat jauh. Ada dua macam pasang surut air laut, yaitu:

 

1) Pasang purnama (Spring tide) yaitu pasang naik dan surut yang besar yang terjadi pada awal bulan dan pertengahan bulan (bulan purnama Pada 1 Hijriyah (bulan baru) dan 14 Hijriyah (bulan purnama). Pada saat inilah terjadi pasang-surut tertinggi di muka bumi yang dikenal dengan pasang purnama


 

2) Pasang perbani (Neap tide), yaitu pasang naik dan surut terendah. Ini terjadi pada waktu bulan seperempat (tanggal 7 Hijriyah) dan tiga perempat (tanggal 21 Hijriyah), matahari dan bulan terletak pada posisi yang membentuk sudut siku-siku (90°) satu sama lain, gaya tarik matahari dan bulan terhadap Bumi saling berlawanan. Akibatnya, pada kedua tanggal tersebut gejala pasang-surut mencapai puncak terendah, yang dikenal dengan istilah pasang perbani.



4. Kualitas Air Laut

1) Salinitas air laut


Rasa asin air laut itu disebabkan oleh garam-garaman yang terkandung dalam air laut. Pada dasarnya air laut tersusun atas garam-garam utama sebagai berikut 

a) Natrium klorida (NaCl) (77,75%).

b) Magnesium klorida (Mg Cl2) (10,89%),

c) Magnesium sulfat (Mg So4) (4,73%),

d) Kalsium sulfat (Ca So4) (3,60%),

e) Kalium (K) (2,46%),

f) Kalsium karbonat (Ca C03) (0,35%),

g) Magnesium bromida (Mg Br) (0,21%).

h) Unsur turunan lain (0,01%).

Kadar garam air laut tidak sama di setiap daerah, sebab tergantung pada beberapa faktor yang mempengaruhinya, sebagai berikut:

a) Besar kecilnya penguapan,

b) Banyak sedikitnya curah hujan,

c) Banyak sedikitnya air tawar dari sungai yang masuk,

d) Banyak sedikitnya cairan es yang masuk ke dalam laut ,

e) Arus laut, dengan adanya arus laut terjadi percampuran kandungan garam, sehingga kadar garamnya lebih merata.

Rata-rata kadar garam air laut adalah 35%0 (atau 3,5%), hal itu berarti bahwa setiap 1.000 gram air laut mengandung garam-garaman sebanyak 35 gram. Curah hujan yang tinggi dan banyaknya sungai-sungai yang bermuara ke laut menyebabkan tingkat keasinan laut di Indonesia tergolong rendah.

2) Suhu atau temperatur air laut.

Suhu air laut pada daerah satu dengan daerah lain berbeda-beda. Suhu ditentukan oleh :

a) letak lintang geografis suatu tempat,

b) besar kecilnya pemanasan matahari,

c) keadaan angin.

3) Warna Air Laut.

Warna air laut tergantung pada zat-zat yang terlarut dalam air laut baik organik maupun anorganik. Pada umumnya, laut berwarna biru, tetapi karena pengaruh zat-zat terlarut itulah warna laut dapat berbeda-beda. Berikut macam-macam warna air laut.

1. Warna hijau, karena adanya lumpur yang diendapkan dekat pantai memantulkan warna hijau, karena adanya plankton yang banyak.

2. Warna kuning, karena adanya lumpur kuning yang terdapat pada dasar laut. Misalnya, pengaruh endapan dari Sungai Kuning atau Sungai Hoang ho di Cina.

3. Warna ungu, karena adanya organisme yang mengeluarkan sinar fosfor, misalnya, di Laut Ambon.

4. Warna biru, karena adanya sinar biru dari matahari (gelombang pendek) yang dipantulkan lebih banyak dari yang lain.

5. Warna merah, karena adanya ganggang laut (algen) yang sifatnya memantulkan warna merah dari sinar matahari misalnya, Laut Merah.

6. Warna putih, karena permukaannya selalu tertutup es, misalnya, laut di daerah kutub.

7. Warna hitam(sebelah utara Turki), karena adanya lumpur hitam di dasar laut.

4) Organisme laut

Organisme laut antara lain yaitu plankton, nekton, phytoplankton, dan benthos.

a) Plankton adalah gabungan dari jasad-jasad hewan dan tumbuhan bersel satu, tidak dapat bergerak sendiri tetapi mengapung di permukaan atau dekat permukaan air laut.

b) Phytoplankton adalah plankton jenis tumbuh-tumbuhan yang hidup pada kedalaman tidak lebih dari 100 m, karena membutuhkan sinar matahari untuk proses fotosintesa.

c) Nekton adalah gabungan dari binatang-binatang yang dapat berenang terutama binatang laut, misalnya ikan, cumi-cumi, gurita, dan lain-lain.

d) Benthos adalah organisme laut yang hidupnya terikat pada dasar laut. Ada yang hidup merangkak pada dasar laut, misalnya cacing laut, tiram, remis, dan lain-lain. Ada yang menempel pada dasar laut, misalnya rumput laut, ganggang, dan bunga karang.

Posting Komentar untuk "X 3.7 (B) Perairan Laut"