Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Follow Budayakan membaca sebelum bertanya, malu bertanya sesat di jalan

X 3.4 (B) Perkembangan Kehidupan di Bumi

 A. Tujuan Pembelajaran

Setelah kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan mampu menjelaskan perkembangan kehidupan di Bumi dan dapat membuat laporan disertai gambar dan/atau tabel perkembangan kehidupan di Bumi dengan penuh semangat dan percaya diri.

B. Uraian Materi

Menurut para ahli, sejarah perkembangan di Bumi dibedakan menjadi 4 zaman yaitu zaman Arkaekum, zaman Palezoikum, zaman Mesozoikum, dan zaman Neozoikum. Hal ini berdasarkan pada skala waktu geologi. Bagaimana penjelasan mengenai empat zaman tersebut? Berikut adalah penjelasan lengkapnya.

1. Zaman Arkaekum

Zaman arkaekum adalah zaman tertua yang berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun. Pada zaman itu bumi masih merupakan bola gas sangat panas yang berputar pada porosnya. Sehingga pada masa itu kehidupan di bumi belum ada.

Ciri-ciri zaman arkaekum:

1. Belum ada kehidupan

2. Bumi masih berupa bola gas yang sangat panas

3. Berlangsung kurang lebih 2.500 juta tahun yang lalu


2. Zaman Paleozoikum

Zaman paleozoikum adalah zaman dimana keadaan bumi masih belum stabil, iklim masih berubah-ubah dan curah hujan sangat besar. Zaman ini berlangsung kurang lebih 340 juta tahun. Pada zaman ini mulai ada tanda-tanda kehidupan seperti makhluk bersel satu (mikroorganisme), hewan-hewan kecil yang tidak bertulang punggung, jenis ikan, dan jenis ganggang atau rumput-rumputan.

Ciri-ciri zaman Paleozoikum:

1. Sudah mulai terdapat kehidupan berupa mikroorganisme

2. Keadaan bumi masih belum stabil

3. Iklim masih berubah-ubah

4. Curah hujan sangat besar

5. Berlangsung sekitar 340 juta tahun

Adanya hewan dan tumbuhan di bumi pada zaman ini diketahui dari sisasisanya yang telah membatu yang disebut fosil. Fosil ini umumnya ditemukan di batu karang. Zaman ini disebut juga zaman primer (Zaman pertama). 

Zaman paleozoikum dibagi menjadi enam periode, berturut-turut dari yang paling tua, Kambrium, Ordovisium, Silur, Devon, Karbon, dan Perm.

a) Periode Kambirum (500-570 juta tahun yang lalu)

Periode Kambrium ini terbagi lagi menjadi tiga macam, diantaranya yaitu:

  • Fauna Kambrium Bawah yaitu sifatnya kosmopolit, yang dimaksud kalo binatang – binatang masih tersebar di banyak bagian dunia. 

  • Fauna Kambrium Tengah yaitu daerah kambrium ini terbagi menjadi daerah – daerah fauna di Pasifik dan Atlantik. 

  • Fauna Kambrium Atas yaitu daerahnya meliputi fauna Pasifik dengan ciri Diclocephalus dan menembus Eropa, tiongkok, Tibet sampai Spanyol. Ciri Olenus ada di daerah fauna Atlantik.

 

b) Periode Ordovisium (435 – 500 juta tahun yang lalu)

Ciri – ciri dari periode ini yaitu penampilan ikan tanpa rahang, yang merupakan vertebrata tertua dan penampilan pertama beberapa vertebrata seperti tetracoral, graptolite, bryozone, asteroid (bintang laut), econoid (landak laut), dan crinoid (teratai laut). Zaman ini juga terjadi perkembangan yang pesat pada Graptolit dan Trilobit, sedangkan echinodermata dan branchiopoda mulai mengalami penyebaran. Samudera dari zaman es meluap, yang akibatnya Gondwana dan benua lain menutup celah disekitarnya.

 

c) Periode Silur (395 – 435 juta tahun yang lalu)

Dalam periode awal yang udah ditentukan dengan berdasarkan terjadinya kepunahan sebesar 60% dari jenis spesies laut atau yang sering disebut dengan kepunahan Ordivician-Silurian. 

Selama waktu itu, dalam adanya sebuah tanda – tanda yang tertua terhadap kehidupan vertebrata muncul.

 

d) Periode Devon (345 – 395 tahun yang lalu)

Periode devon ini ditunjukkan, vertebrata dan juga antropoda mulai melakukan kolonisasi diatas daratan. Kolonisasi dilakukan dengan memaksimalkan oksigen yang dihirup dan mengantisipasi kekurangan air, jadi penyebarannya bisa sampai ke seluruh dunia. Ikan Hiu dan ikan yang mempunyai rahang pemangsa di lautan mengalami perkembangan besar-besaran pada masa ini. Binatang sejenis serangga dan juga amfibi mulai berinvasi ke daratan dan tumbuhan daratan mulai berkembang. 

Tumbuhan–tumbuhan biji, juga mulai tersebar pada Zaman Paleozoikum di periode devon ini dan tersebar lalu berkembang jadi hutan yang luas. Selain itu, juga mulai bermunculan ikan bersirip, terumbu karang, trilobit dan brachiopoda. Pada masa ini, bumi terbagi menjadi tiga benua utama, yaitu benua Eropa dan benua Amerika Utara.

 

e) Periode Karbon (280 – 345 tahun yang lalu)

Dinamai periode karbon, karena ada lapisan batu kapur yang tebal di batu. Saat itu, banyak benua bergabung sebagai membentuk dalam wilayah yang lebih luas dan ada koneksi darat antara Eropa, Amerika Utara, dan koneksi Amerika Selatan dengan benua Afrika, Antartika, dan juga Australia.

 

f) Periode Perm (225 – 280 juta tahun yang lalu)

Dalam periode permian ini terbagi menjadi tiga, yaitu di Cisuralian, Guadalupian, dan Lopongian. Dimana, ada perkembangan pesat reptil yang mirip sekali dengan mamalia.

 

3. Zaman Mesozoikum

Zaman mesozoikum adalah masa yang berlangsung sekitar 150 juta tahun. Pada zaman itu perkembangan reptil mencapai puncaknya terutama dinosaurus. Mesozoikum ditandai dengan aktivitas tektonik, iklim, dan evolusi. Benua-benua secara perlahan mengalami pergeseran dari saling menyatu satu sama lain menjadi seperti keadaannya saat ini.

Pergeseran ini menimbulkan spesiasi dan berbagai perkembangan evolusi penting lainnya. Iklim hangat yang terjadi sepanjang periode juga memegang peranan penting bagi evolusi dan diversifikasi spesies hewan baru. Pada akhir zaman ini, dasar-dasar kehidupan modern terbentuk.

Ciri-ciri zaman mesozoikum:

1. Terdapat banyak hewan reptil seperti dinosaurus

2. Iklim bumi mulai hangat

3. Merupakan dasar dari kehidupan modern

4. Berlangsung sekitar 150 juta tahun

Zaman Mesozoikum terbagi menjadi 3 periode, yaitu:

a) Periode Trias (195 – 225 juta tahun yang lalu)

Periode ini menjadi awal dari era Mesozoikum. Pada periode ini gurun dan gunung yang diselimuti oleh semak membentang di sebagian besar lahan bumi.

 

b) Periode Jura (135 – 195 juta tahun yang lalu)

Pada periode ini kebanyakan lahan terdiri dari hutan atau dataran rawa dengan danau dan sungai yang berkelok-kelok.

 

c) Periode Kreta (64 – 136 juta tahun yang lalu)

 

Pada periode ini sungai-sungai mulai mengalir perlahan dan membentuk delta-delta besar.


4. Zaman Neozoikum

Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu. Saat itu keadaan bumi sudah semakin memungkinkan untuk mendorong munculnya makhluk hidup lainnya seperti binatang menyusui, sejenis kera dan monyet. 

Ciri-ciri zaman neozoikum:

1. Merupakan puncak dari hewan mamalia

2. Hewan reptil besar telah punah

3. Iklim bumi sudah mulai stabil

4. Terbagi menjadi dua zaman yaitu zaman tersier dan zaman kuarter

5. Berlangsung sekitar 60 juta tahun yang lalu


5. Zaman Tersier

Zaman Tersier adalah zaman yang berlangsung sekitar 60 juta tahun yang ditandai dengan munculnya beragam jenis binatang menyusui (mamalia) termasuk primata seperti kera. Sedangkan jenis reptil raksasa lambat laun lenyap. Zaman tersier terbagi menjadi zaman Pliosen, Miosen, Oligosen. Eosen, Paleosen.

Orangutan mulai muncul pada masa Miosen. Daerah asalnya mungkin dari Afrika. Saat itu Benua Afrika. Saat itu benua Afrika masih bersatu dengan Jazirah, Arab. Daerah Afrika Timur belum gersang seperti sekarang. Orangutan merupakan kera yang tinggal di pucuk-pucuk pohon besar.

Makanannya terutama buah dan daun-daunan. Mereka menyebar ke hutan di Asia Barat Daya, Asia Selatan, dan Asia Tenggara termasuk Indonesia. Di akhir masa Miosen terjadi perubahan besar pada kulit bumi dan lingkungan alamnya. Benua Afrika lepas dari benua Asia sehingga muncul Laut Merah. Dareah hutan di Afrika Timur berubah menjadi sabana. Beberapa bagian Jazirah Arab menjadi gurun dan hutan di India juga berkurang.

Orangutan tidak menyesuaikan diri dengan perubahan iklim dan lingkungannya. Mereka kemudian berpindah ke Asia Tenggara yang masih memiliki hutan yang lebat. Sisa-sisanya masih dapat kita temukan di Kalimantan Tengah, dan Kalimantan Barat.

Pada zaman Pliosen, yaitu sekitar 10 juta tahun yang lalu, hidup hewan yang lebih besar daripada gorilla yang disebut dengan Giganthropus (kera manusia raksasa). Hewan ini ditemukan di Bukit Siwalik di kaki Pegununggan Himalaya dan Selat Himla (sebelah utara India). Giganthropus hidup berkelompok, sehingga mereka dapat berkembang biak dan menyebar dari Afrika ke Asia Selatan dan Asia Tenggara. Giganthropus akhirnya punah karena sebab yang tidak jelas.

Selain Giganthropus, dari masa yang sama hidup makhluk lain yang disebut dengan Australopithecus (manusia kera dari selatan). Ada sekitar 65 fosil Australopithecus telah ditemukan di Afrika Selatan dan Afrika Timur. Sedangkan di Kalimantan Barat dari kala Eosen Akhir ditemukan fosil vertebrata yaitu Anthrcotherium dan Choeromus (sejenis babi hutan purba) yang juga ditemukan di Asia Daratan. Penemuan fosil ini membuktikan bahwa kala Eosen terakhir, Kalimantan Barat bergabung dengan Daratan Asia.

Ciri-ciri zaman tersier:

1. Berlangsung sekitar 60 juta tahun

2. Telah muncul berbagai jenis manusia purba

3. Terdapat banyak migrasi hewan ke seluruh bagian dunia untuk menyesuaikan

4. iklim


6. Zaman Kuarter

Zaman kuarter adalah zaman yang ditandai dengan adanya kehidupan manusia seperti sekarang. Zaman Kuarter berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu.

Ciri-ciri zaman kuarter:

1. Sudah terdapat manusia modern (Homo sapiens)

2. Berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu

3. Keadaan alam masih liar dan labil

4. Bumi masih diselimuti es dan mencair pada akhir kala pleitosen

5. Daratan di bumi mulai terpecah karena es mencair

6. Manusia purba sudah punah.

Zaman kuarter sendiri juga terbagi menjadi kala pleistosen dan kala Holocen (Holosin)

a) Kala Pleitosen (Dilivium)

Kala Pleitosen berlangsung sekitar 600.000 tahun yang lalu. Kala Pleitosen menjadi sangat penting karena pada masa ini mulai muncul manusia purba. Keadaan alam pada masa ini masih liar dan labil karena silih bergantinya dua zaman, yaitu Zaman Glasial dan Zaman Interglasial. 

Zaman Glasial adalah zaman meluasnya lapisan es di Kutub Utara sehingga Eropa dan Amerika bagian utara tertutup es. Sedangkan daerah yang jauh dari kutub terjadi hujan lebat selama bertahun-tahun. Permukaan air laut turun disertai dengan naiknya permukaan bumi diberbagai tempat. Karena adanya pergeseran bumi dan kerja gununggunung berapi, banyak hutan, termasuk Indonesia menjadi kering, akibatnya muncul Paparan Sunda (Sunda Plat) dan Paparan Sahul (Sahul Plat). Sumatra, Kalimantan, Jawa, dan Malaysia barat bergabung dengan Filipina dan Formossa, Taiwan dan kemudian ke benua Asia. Begitu pula Sulawesi melalui Minahasa, Pulau Sangir terus ke Filipina. Antara Jawa Timur dengan Sulawesi Selatan berhubungan melalui Nusa Tenggara. 

Zaman Interglasial adalah zaman diantara dua zaman es. Temperatur naik hingga lapisan es di kutub utara mencair, akibatnya permukaan air laut naik dan terjadi berbagai banjir besar di berbagai tempat. Hal ini menyebabkan banyak daratan terpisah oleh laut dan selat. Pada kala Pleistosen ini hanya hewan berbulu tebal saja yang mampu bertahan hidup. Salah satunya adalah Mammouth (gajah berbulu tebal). 

Sedangkan hewan berbulu tipis pindah ke daerah tropis. Perpindahan binatang dari Asia Daratan ke Jawa, Sulawesi dan Filipina ada yang melalui Malaysia (Jalan Barat), ada pula yang melalui Formosa, Filipina, ke Kalimantan , Jawa dan Sulawesi (jalan timur). Garis Wallace adalah garis antara selat makassar dan lombok yang merupakan batas antara dua jalan penyeberangan binatang tersebut. Selain itu juga, terjadi perpindahan manusia purba dari Asia ke Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan ditemukannya fosil Sinanthropus pekinensis dalam jumlah besar di Peking (China) yang sejenis dengan Pitecanthropus erectus dari Trinil, Ngawi, (Jawa Timur). Bukit lainnya adalah ditemukannya alat-alat pacitan di China, Burma (Myanmar) dan Malaysia. 

Sedangkan Homo wajakensis yang merupakan nenek moyang bangsa Austrolid pada masa Pleitosen Tengah dan Pleitosen Atas menyebar dari Asia ke selatan. Sebagian besar dari mereka sampai ke Benua Australia dan menurunkan penduduk asli Australia yaitu suku Aborigin.


b) Kala Holosen (Olivium)

Pada awal kala Holosen, sebagian besar es di kutub utara sudah lenyap, sehingga permukaan air laut naik lagi. Tanah-tanah rendah di daerah Paparan Sunda dan Paparan Sahul tergenang air dan menjadi laut transgresi. Dengan demikian muncullah pulau-pulau di nusantara. Manusia purba lenyap, kemudian muncul manusia cerdas (Homo sapiens) seperti manusia sekarang.


C. Rangkuman

Berdasarkan uraian materi di atas, dapat disimpulkan bahwa:

  1. Zaman pembentukan bumi terbagi kedalam empat tahap, yaitu zaman arkaekum, zaman paleozoikum, zaman mesozoikum dan zaman neozoikum.
  2. Zaman arkaekum merupakan zaman tertua dan belum terdapat kehidupan.
  3. Zaman paleozoikum terbagi menjadi enam periode, yaitu periode kambrium, periode ordovisium, periode silur, periode devon, periode karbon dan periode permian
  4. Zaman mesozoikum terbagi mejadi tiga periode, yaitu periode trias, periode jura dan periode kreta
  5. Zaman Neozoikum terbagi menjadi dua periode, yaitu tersier dan kuarter.




Posting Komentar untuk "X 3.4 (B) Perkembangan Kehidupan di Bumi"