Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer
Follow Budayakan membaca sebelum bertanya, malu bertanya sesat di jalan

XI 3.2 (B) Persebaran, Konservasi, dan Pemanfaatan Flora Fauna di Indonesia

 A. Tujuan Pembelajaran

Setelah mempelajari modul kegiatan pembelajaran 2 ini kalian diharapkan dapat menganalisis persebaran, konservasi, pemanfaatan flora dan fauna di indonesia.

B. Uraian Materi

Berbagai Jenis Fauna di Indonesia

Coba kalian perhatikan gambar di atas! Berasal dari wilayah Indonesia manakah hewan-hewan? Mengapa di alam bebas tidak terdapat di seluruh wilayah Indonesia? Untuk lebih jelasnya silahkan pelajari materi berikut!

1. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

Indonesia memiliki flora dan fauna yang sangat variatif. Tidak sedikit pula tumbuhan maupun satwa endemik yang hanya ditemukan di Indonesia.Secara umum, persebaran flora dan fauna di Indonesia dipengaruh oleh letak geologis Indonesia sehingga menampakan kepulaun Indonesia seperti sekarang.

Berdasarkan keadaan geologinya, kepulauan di Indonesia dapat dibagi menjadi 3 daerah, yaitu daerah dangkalan Sundasebuah dataran atau paparan Indonesia disebelah barat yang dahulunya tersambung satu daratan dengan Benua Asia meliputi Pulau Kalimantan, Pulau Sumatera, dan pulau-pulau serta dasar laut transgresi (laut Jawa, Laut Natuna, di bagian selatan Laut Cina Selatan dan Selat Malaka), daerah peralihan di bagian tengah yang relatif sudah terisolasi dan terpisah yang mencakup sekelompok pulau-pulau dan kepulauan di wilayah Indonesia bagian tengah, terpisah dari paparan Sunda dan Sahul oleh selat-selat yang dalam,dan daerah dangkalan Sahul membentang dari Australia utara, meliputi Laut Timor menyambung ke Timur di laut Arafura yang menyambung dengan Pulau Papuadi bagian timur yang dahulunya satu daratan dengan Benua Australia.

Kondisi geologis tersebut menyebabkan terbentuknya tiga kelompok besar persebaran flora fauna di Indonesia, yaitu Asitik (Barat), Wallacea (tengah), dan Australis (Timur) . Silahkan kalian amati gambar berikut!

Dangkalan Sunda, Peralihan, dan Dangkalan Sahul

Seperti yang telah disebutkan sebagai dampak dari letak geologi, persebaran Flora dan fauna di Indonesia sendiri umumnya terbagi menjadi tiga bagian, asiatis, australis, dan peralihan. Pada awalnya, persebaran flora dan fauna ini tidak ada garis delineasinya.

Namun, Wallace, Weber, dan Lydekker berhasil memetakan pola-pola persebaran flora dan fauna secara lebih mendetail dalam penelitian-penelitian mereka. Oleh karena itu, sekarang kita mengenal 3 macam garis yang menjelaskan mengenai persebaran flora dan fauna di Indonesia yaitu garis wallace, garis weber, dan garis lydekker.

Zona Sebaran Flora Fauna Indonesia

Garis Wallace adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australia.Garis ini dimulai dari Selat Lombok yang ditarik menuju ke utara melewati Selat Makassar dan kemudian membelok ke Laut Sulawesi, akhirnya ke Samudera Pasifik melewati celah antara Mindanao (Filipina) dan Kepulauan Sangihe. Pembagiannya adalah sebelah barat mendapat pengaruh dari Asia dan sebelah timur mendapat pengaruh dari Australia.

Garis Weber merupakan garis khayal berdasarkan kedalaman laut sebagai pembagi antara persebaran fauna di Asia dan Australia. Hasilnya menunjukkan bahwa sebelah barat Garis Weber seacara lebih dari 50% mendapat pengaruh dari fauna Asia, sedangkan sebelah timur lebih dari 50% mendapat pengaruh dari Australia.

Garis Lydekker merupakan garis khayal untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis. Daerah yang ada di barat garis Lydekker merupakan daerah peralihan yang kita kenal sebagai Wallacea, sedangkan daerah yang berada di bagian timur garis Lydekker merupakan daerah dengan flora dan fauna australis.

a. Persebaran Flora

Kondisi wilayah yang berbentuk kepulauan mengakibatkan keadaan flora di Indonesia menjadi sangat kompleks atau beragam. Bersumber dari LIPI, pada tahun 2014 Indonesia diperkirakan memiliki 1.500 jenis alga, 80.000 jenis tumbuhan berspora berupa jamur, 595 jenis lumut kerak, 2.197 jenis paku-pakuan, dan 40.000 jenis tumbuhan berbiji. Persebaran flora di Indonesia yang terbagi menjadi tiga wilayah, yaitu sebagai berikut

1) Flora Dataran Sunda (Flora Asiatis)

a) Meliputi Pulau Sumatera, Pulau Jawa, Pulau Bali, dan Pulau Kalimantan

b) Mendapat pengaruh dari flora Asia

c) Didominasi jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku Dipterocarpaceae

2) Flora Dataran Peralihan (Daerah Wallace)

a) Meliputi Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Maluku

b) Mendapat pengaruh dari flora Asia dan Australia

c) Didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku Araucariaceae, Myrtaceae, dan Verbenaceae

3) Flora Dataran Sahul (Flora Australis)

a) Meliputi Pulau Papua dan pulau-pulau sekitarnya

b) Mendapat pengaruh dari flora Australia

c) Didominasi oleh jenis-jenis tumbuhan berhabitus pohon dari suku Araucariaceae dan Myrtaceae

Secara garis besar keadaan flora di Indonesia secara lebih terinci terdiri atas empat kawasan flora, yaitu: Flora Sumatra-Kalimantan, Jawa-Bali, Kepulauan Wallacea, dan Papua.

1) Flora Sumatra-Kalimantan

Sebagian besar wilayah Sumatra dan Kalimantan merupakan wilayah iklim hutan hujan tropik. Tipe vegetasi yang mendominasi wilayah ini adalah tipe hutan lebat dengan jenis tumbuhan yang sangat heterogen. Beberapa jenis flora khas daerah Sumatra–Kalimantan seperti tumbuhan Meranti (Dipterocarpus) dan tumbuhan endemik yang sangat langka seperti bunga padma (Raflessia arnoldi) dan bunga bangkai (Amorphpophallus Titanium) yang penyebarannya hanya di sepanjang Pegunungan Bukit Barisan dari mulai Aceh sampai Lampung.

Salah satu Flora Sumatra Kalimantan, Bunga Raflessia Arnoldi

2) Flora Jawa-Bali

Kondisi iklim kawasan Pulau Jawa sangat bervariasi dengan tingkat curah hujan dan kelembaban udara semakin berkurang ke arah timur. Kondisi tersebut membuat perbedaan vegetasi hutan dari mulai hutan hujan tropik, hutan musim, hutan sabana dan stepa yang berderet dari arah barat ke arah timur. Contoh pohon jati.

Salah satu Flora Jawa-Bali, Pohon Jati

3) Flora Kepulauan Wallacea

Wilayah Kepulauan Wallacea terdiri atas Pulau Sulawesi, Kepulauan Nusa Tenggara, Pulau Timor, dan Kepulauan Maluku. Wilayah-wilayah ini memiliki sifat iklim yang lebih kering dan kelembaban udara yang lebih rendah dibandingkan dengan wilayah-wilayah Indonesia lainnya. Vegetasi yang terdapat di Kepulauan Wallacea meliputi:

a) Vegetasi savana tropik di wilayah Nusa Tenggara;

b) Vegetasi hutan pegunungan di wilayah pegunungan yang terletak di Pulau Sulawesi;

c) Vegetasi hutan campuran di wilayah Maluku, yang terdiri dari berbagai jenis rempah- rempah (seperti pala, cengkih, kayu manis), kenari, kayu eboni, dan lontar sebagai tanaman khas di daerah ini.

Salah satu Flora Wallacea, Pohon Lontar

4) Flora Papua

Kondisi iklim Papua sebagian besar merupakann tipe hutan hujan tropik. Berbeda dengan wilayah Indonesia bagian barat, vegetasi wilayah ini memiliki corak hutan hujan tropis tipe Australia Utara. Wilayah pegunungan Jaya Wijaya ditumbuhi jenis vegetasi pegunungan tinggi, sedangkan di daerah pantai banyak kita jumpai vegetasi hutan bakau atau mangrove dengan tanaman khasnya yaitu tanaman Ekaliptus.

Salah satu Flora Papua, Pohon Ekaliptus

b. Persebaran Fauna

Letak geologis telah menyebabkan adanya kesamaan fauna di wilayah Indonesia bagian barat dengan wilayah Asia, dan fauna Indonesia bagian timur dengan wilayah Australia. Menurut penelitian yang dilakukan oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), pada tahun 2014 diperkirakan Indonesia memiliki 386 jenis burung, 270 jenis mamalia, 328 jenis reptile, 204 jenis amfibi, dan 280 jenis ikan. Adapun persebaran fauna di Indonesia adalah sebagai berikut;

1) Fauna Asiatis (Barat)

Wilayah fauna Indonesia tipe Asiatis meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. Batas wilayah fauna Indonesia bagian barat (Tipe Asiatis) dengan wilayah fauna Indonesia bagian tengah (Tipe Asia-Australis) disebut Garis Wallace.Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Asiatis, antara lain:

a) Mamalia, terdiri atas: gajah, badak bercula satu, rusa, tapir, banteng, kerbau, monyet, orang utan, harimau, macan tutul, macan kumbang, tikus, bajing, beruang, kijang, anjing hutan , kelelawar, landak, babi hutan, kancil, dan kukang.

b) Reptilia, terdiri atas: biawak, buaya, kura-kura, kadal, ular, tokek, bunglon, dan trenggiling.

c) Burung, terdiri atas: elang bondol,jalak, merak, ayam hutan, burung hantu, kutilang dan berbagai macam jenis unggas lainnya.

d) Ikan, terdiri atas mujair dan arwana serta pesut (mamalia air tawar), yaitu sejenis lumba-lumbayang hidup di Sungai Mahakam.

Salah satu Fauna Asiatik, Pesut Mahakam


2) Fauna Peralihan (Asia-Australia)

Wilayah Fauna Indonesia tipe peralihan (Asia-Australis) sering pula disebut wilayah fauna Kepulauan Wallacea, meliputi wilayah Pulau Sulawesi, Timor,Kepulauan NusaTenggara dan Kepulauan Maluku.Jenis-jenis Fauna antara lain:

a) Mamalia, terdiri atas: anoa, babi rusa, tapir, ikan duyung, kuskus, monyet hitam, beruang, tarsius, monyet seba, kuda, sapi,banteng.

b) Amphibia, terdiriatas: katak pohon ,katak terbang, dan katak air.

c) Reptilia, terdiri atas ular, buaya, biawak dan komodo

d) Berbagai macam burung, antara lain: burung dewata, maleo, mandar, raja udang, burung pemakanlebah,rangkong,kakatua, merpati, dan angsa.

Salah satu Fauna Wallacea, Burung Maleo



3) Fauna Australis (Timur)

Wilayah Fauna Indonesia tipe Australis meliputi Pulau Papua, Kepulauan Aru dan pulau-pulau kecil di sekitarnya. Wilayah fauna Indonesia timur (Tipe Australis) dengan fauna Indoneis tengah (Tipe Asia-Australis) dibatasi oleh Garis Weber.Jenis-jenis Fauna Indonesia Tipe Australis, antara lain:

a) Mamalia, terdiri atas: kanguru, walabi, beruang, koala, nokdiak (landak Irian), oposum layang (pemanjat berkantung), kuskus, kanguru pohon.

b) Reptilia, terdiri atas: buaya, biawak, ular, kadal, kura-kura.

c) Amphibia, terdiri atas: kata kpohon, katak terbang, dan katak air.

d) Burung, terdiri atas: kakatua, beo, nuri, raja udang, cendrawasih, dan kasuari.

e) Ikan, terdiri atas arwana dan berbagai jenis ikan air tawar lainnya.

Salahsatu Fauna Australis, Katak Terbang


Coba identifikasi, termasuk kedalam wilayah flora fauna manakah tempat tinggal kalian?Adakah fauna yang terancam punah?


2. Konservasi Flora dan Fauna di Indonesia dan Dunia

Konservasi adalah sebuah usaha pelestarian flora dan fauana dengan tujuan agar tetap terjaga populasinya dan bisa tetap ada hingga nanti. Konservasi sebuah kawasan meliputi kriteria kawasan yang memiliki kekhasan tertentu misalnya memiliki spesies langka dan endemik, kawasan yang memiliki keterancaman dari kepunahan dan membutuhkan penanganan, danKawasan yang memiliki kegunaan atau potensi sehingga perlu prioritas konservasi.

Kekayaaan alam Indonesia harus tetap terjaga dan terlindungi dari berbagai kerusakan. Untuk itu diperlukan upaya dan langkah-langkah konservasi untuk menjaga kelestarian flora dan fauna. Berdasarkan UU No. 26 Tahun 2007, kawasan yang dilindungi bagi pelestarian alam dibagi menjadi dua yaitu kawasan suaka alam dan kawasan pelestarian alam.

a. Kawasan Suaka Alam

Kawasan suaka alam adalah sebuah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu baik yang ada di daratan maupun di perairan. Bentuk kawasan suaka alam terdiri dari:

1) Cagar Alam

Cagar alam adalah sebuah kawasan suaka alam yang memiliki kekhasan berupa tumbuhan, satwa dan ekosistem. Keadaan alamnya masih terlihat asli belum banyak tersentuh tangan manusia, memiliki keanekaragaman baik tumbuhan maupun satwa.Sebagaimana fungsinya kawasan ini dapat dimanfaatkan untuk kawasan penelitian, pengetahuan ilmu pengetahuan, pendidikan. Dapat juga dijadikan sebagai tempat kegiatan pariwisata. Contoh cagar alam yang terkenal sebagaimana berikut:

a) Cagar alam Cibodas di kaki Gunung Gede Jawa barat, merupakan Cadangan hutan di daerah basah.

b) Cagar Alam Pananjung-Pangandaran di Jawa Barat, tempat ini selain untuk melestraikan hutan, juga merupakan tempat untuk melindungi rusa, banteng, dan babi hutan.

c) Cagar alam Rafflesia di Bengkulu, khusus untuk melindungi bunga raflesia yang merupakan bunga terbesar di dunia.

2) Suaka Margasatwa

Suaka margasatwa merupakan kawasan yang ditetapkan untuk melindungi satwa tertentu dan habitatnya. Kawasan ini memiliki keanekaragaman dan populasi satwa yang tinggi, atau sebagai habitat salah satu jenis satwa dikhawatirkan punah. Kawasan ini merupakan tempat berkembang biaknya jenis satwa atau tempat tinggal dari salah satu jenis satwa migrant. Berikut suaka margasatwa yang ada di Indonesia:

a) Suaka margasatwa Gunung Leuser di aceh, merupakan suaka mmargasatwa terbesar di Indonesia. Hewan-hewan yang mendapat perlindungan di tempat ini antara lain gajah, badak sumatera, orang utan, tapir, harmau, kambing hutan, rusa, dan burung.

b) Suaka margasatwa Baluran di Jawa Timur, adalah tempat untuk melindungi banteng, macan tutul, kancil, kucing bakau dan anjing hutan.

c) Suaka margasatwa Pulau Komodo di Nusa Tenggara Timur, terutama untuk melindungi biawak komodo. Satwa-satwa lain yang dilindungi di tempat ini adalah burung kakaktua, ayam hutan, kerbau liar, babi hutan, dan rusa.

3) Cagar Biosfer

Cagar biosfer adalah kawasan yang dilestarikan untuk melindungi flora dan fauna termasuk hasil budaya manusia yang ada di dalamnya, termasuk suku–suku terasing. Suku terasing ini harus dijaga kelestariannya karena penduduk ini menginginkan hidup yang serasi, harmonis dan seimbang dengan alam. Salah satu contoh cagar biosfer antara lain, cagar biosfer pulau siberut di Sumatera Barat, Cagar biosfer Tanjung Putting di Kalimantan Tengah, Cagar biosfer Cibodas jawa Barat.

b. Kawasan Pelestarian Alam

Kawasan pelestarian alam memiliki fungsi yang hampir sama dengan kawasan suaka alam, namun ada nilai lebih karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara lestari. Kawasan pelestarian alam terdiri dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.

a) Taman Nasional adalah kawasan pelestarian alam yang memiliki ekosistem asli, dikelola dengan zonasi, serta dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, pendidikan, serta menunjang budidaya, pariwisata, dan rekreasi. Taman nasional memiliki kriteria ciri khas yang unik, yaitu memiliki kawasan yang luas serta dapat dikembangkan untuk tujuan lain dalam kehidupan sehari- hari. Sedangkan manfaat yang dapat dirasakan dari adanya taman nasional dapat menjaga keseimbangan kehidupan, baik biotik maupun abiotik di daratan maupun perairan. Contoh Taman Nasional Lorentz Papua, Taman Nasional Gunung Leuseur, Taman Nasionan Gede Pangrango, Taman Nasional Bromo.

b) Taman Hutan Rayaadalah kawasan pelestarian alam untuk koleksi tumbuhan atau satwa yang alami atau bukan alami, jenis asli atau bukan asli. Kriteria wilayah yang ditetapkan sebagi kawasan hutan raya adalah kawasan yang memiliki ciri khas, baik asli maupun buatan, memiliki keindahan serta cukup luas untuk mengkoleksi tumbuhan dan satwa.
c) Taman Wisata Alam adalah kawasan pelestarian alam yang ditetapkan untuk melindungi alam, tetapi dimanfaatklan untuk tujuan wisata. Kriteria suatu wilayah ditetapkan sebagai kawasan taman wisata alam antara lain kawasan yang memiliki daya tarik baik flora dan fauna atau ekosistem serta formasi geologi. Memiliki luas untuk menjamin kelestarian populasi dan daya tarik untuk pariwisata dan rekreasi alam.
d) Kebun Raya dan Kebun Binatang merupakan kawasan untuk koleksi hidup yang berfungsi untuk melestarikan jenis flora dan fauna.

Berdasarkan UU No, 5 Tahun 1990 dan UU No.23 Tahun 1997, Indonesia melakukan dua metode konsevasi, yaitu metode Insitu dan metode Eksitu. Metode insitu merupakan upaya untuk melestarikan keanekaragaman hayati yang dilaksanakan pada habitat asli individu tersebut baik flora maupun fauna.
Metode ek situ adalah proses melindungi spesies, varietas atau ras yang terancam punah, tumbuhan atau hewan di luar habitat aslinya; misalnya dengan memindahkan sebagian populasi dari habitat yang terancam dan menempatkannya di lokasi baru, yang mungkin merupakan kawasan liar atau dalam perawatan manusia.

Keanekaragaman hayati yang tersebar di seluruh Indonesia merupakan potensi bagi Negara. Setiap wilayah di kepulauan Indonesia memiliki jenis flora dan fauna yang khas seperti bunga Raflesia yang berada di Sumatra. Pemerintah berupaya menjaga kelestarian flora fauna dengan membangun sarana konservasi dan menetapkan puspa dan satwa nasional.

Pemerintah menetapkan komodo sebagai satwa nasional, ikan siluk merah sebagai satwa pesona dan elang Jawa sebagai satwa langka. Sedangkan tumbuhan yang ditetapkan sebagai puspa bangsal adalah melati, anggrek bulan sebagai puspa pesona dan Padma raksasa sebagai puspa langka.
Selain Indonesia, berbagai negara di dunia pun melakukan konservasi terhadap sumberdaya flora dan fauna. Berikut beberapa taman nasional di berbagai negara;
a) Taman Nasional Grand Cayon, USA
b) Taman Nasional Galapagos, Ekuador
c) Taman Nasional Danau Plitvice, Kroasia
d) Guilin dan Taman Nasional Sungai Lijian, China
e) Taman Nasional Air Terjun Victoria, Zimbabwe

3. Pemanfaatan Flora dan Fauna Indonesia Sebagai Sumber Daya Alam

Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Secara umum pemanfaatan flora dan fauna di Indonesia sebagai sumber daya alam adalah sebagai Sumber Pangan, Peternakan, Perikanan, Sumber Pendapatan atau Devisa, Hiasan, Tradisi atau Budaya, dan Sumber Energi. Berikut adalah manfaat tumbuhan dan hewan bagi kehidupan manusia diantaranya:
a. Manfaat Tumbuhan (Flora) bagi kehidupan manusia
a) Sebagai sumber pangan, seperti karbohidrat yang berasal dari padi, jagung, singkong, ubi, talas, sagu. Sayur mayur dan buah - buahan.
b) Sebagai bahan sandang dan perumahan, yang berasal dari jenis kayu kayuan.
c) Sebagai bahan obat-obatan dan kecantikan, wangi-wangian seperti bahan untuk jamu tradisional seperti kunyit, daun sirih, temu lawak, daun kumis kucing, akar alang-alang dan lain-lain.
d) Sebagai bahan baku industri, seperti kapas untuk bahan kain, karet untuk bahan bola basket, ban mobil, ban motor. Kayu jati untuk bahan perabotan
e) Sebagai bahan untuk kerajian dan hiasan seperti dari bahan bambu dan rotan.
f) Sebagai objek penelitian, pendidikan dan pariwisata.
g) Sebagai sumber pendapatan dan aktivitas ekonomi.

b. Manfaat Hewan (Fauna) bagi kehidupan manusia.
a) Sebagai sumber protein, seperti yang berasal dari ikan, unggas, kambing, sapi.
b) Sebagai bahan baku industri, seperti kulit hewan dapat dijadikan sepatu, bulu domba sebagai bahan pakaian wol.
c) Sebagai bahan kerajinan dan asesoris seperti kulit buaya, kulit ular, tanduk kerbau.
d) Sebagai penghasil pupuk organic yang berasal dari kotorannya.
e) Sebagai bahan obat – obatan.
f) Sebagai Tenaga bantuan yang dapat meringankan pekerjaan manusia, seperti tenaga kerbau, sapidan kuda.


C. Rangkuman

  1. Kondisi geologis Indonesia menyebabkan terbentuknya tiga kelompok besar persebaran flora fauna di Indonesia, yaitu Asitik (Barat), Wallacea (tengah), dan Australis (Timur). Garis Wallace adalah garis yang memisahkan wilayah geografi hewan Asia dengan hewan Australia.Garis Weber merupakan garis khayal berdasarkan kedalaman laut sebagai pembagi antara persebaran fauna di Asia dan Australia. GarisLydekker merupakangaris khayal untuk memisahkan antara wilayah Wallacea dengan Indonesia bagian timur yang ditinggali oleh flora dan fauna bercorak australis.
  2. Persebaran Flora terbagi menjadi Flora Dataran Sunda (Flora Asiatis), Flora Dataran Peralihan (Daerah Wallacea), dan Flora Dataran Sahul (Flora Australis). Secara garis besar keadaan flora di Indonesia secara lebih terinci terdiri atas empat kawasan flora, yaitu: Flora Sumatra-Kalimantan, Jawa-Bali, Kepulauan Wallacea, dan Papua.
  3. Letak geologis telah menyebabkan adanya kesamaan fauna di wilayah Indonesia bagian barat dengan wilayah Asia, dan fauna Indonesia bagian timur dengan wilayah Australia. sebagai berikut; a) Fauna Asiatis (Barat) meliputi Pulau Sumatra, Jawa, Bali dan Kalimantan serta pulau-pulau kecil di sekitarnya. b) Fauna Peralihan (Asia-Australia) Wilayah Fauna Indonesia tipe peralihan (Asia-Australis) sering pula disebut wilayah fauna Kepulauan Wallacea, c) Fauna Australis (Timur)Wilayah Fauna Indonesia tipe Australis meliputi Pulau Papua, Kepulauan Aru dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.
  4. Kawasan Suaka Alam: Kawasan suaka alam adalah sebuah kawasan yang memiliki ciri khas tertentu baik yang ada di daratan maupun di perairan. Bentuk kawasan suaka alam terdiri dari: Cagar Alam, Suaka Margasatwa, Cagar Biosfer
  5. Kawasan Pelestarian Alam Kawasan pelestarian alam memiliki fungsi yang hampir sama dengan kawasan suaka alam, namun ada nilai lebih karena dapat dimanfaatkan sebagai sumber daya alam hayati dan ekosistemnya secara lestari. Kawasan pelestarian alam terdiri dari taman nasional, taman hutan raya, dan taman wisata alam.
  6. Keberadaan flora dan fauna tak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Terdapat saling ketergantungan antara tumbuhan, hewan dan manusia. Tumbuhan dan hewan mempunyai manfaat yang sangat besar bagi kehidupan manusia. Secara umum pemanfaatan flora dan fauna di Indonesia sebagai sumber daya alam adalah sebagai Sumber Pangan, Peternakan, Perikanan, Sumber Pendapatan atau Devisa, Hiasan, Tradisi atau Budaya, dan Sumber Energi.


C. Tugas Mandiri

Petunjuk:
  1. Lihat lembar kerja peserta didik di bawah!
  2. Masukkan identitas Kelas_No_Nama seperti contoh: XIIPS1_27_I Kd Adi
  3. Kerjakan labelled diagram untuk mencocokan fauna dengan daerahnya keberadaannya.
  4. Kebingungan dapat ditanyakan ke Pak I Wayan Sumartika, S.Pd selaku Guru Geografi di WhatsApp dengan sopan.
  5. Selamat bekerja.

Posting Komentar untuk "XI 3.2 (B) Persebaran, Konservasi, dan Pemanfaatan Flora Fauna di Indonesia"